Belajar Konsep Pembebasan dalam Paradigma Pendidikan Islam

Persoalan pendidikan yang berkaitan dengan pembebasan awalnya lahir dari pemikiran barat kontemporer, yaitu para pemikir Katolik di Amerika latin. Karena gagasan yang radikal revolusioner, beberapa nama dari mereka begitu terkenal, adapun salah satu dari mereka yaitu, Paulo Freire, seorang cendekiawan Katolik dari Brazil.

Buya Syafi’i Ma’arif mengatakan; “Bagi Freire, pendidikan yang dibutuhkan sekarang adlah pendidikan yang mampu menempatkan manusia pada posisi sentral dalam setiap perubahan yang terjadi danmampu mengarahkan serta mengendalikan perubahan itu sendiri. Pendidikan yang diusulkan yaitu pendidikan yang menolong manusia untuk meningkatkan sikap kritis terhadap dunia dengan demikian mengubahnya”

Freire menginginkan agar pendidikan mampu merangsang manusia untuk berfikir mandiri dalam rangfka menciptakanberbagai gagasan yang autentik dan original. Kala itu, Pauolo Freire mengkritik sistem pendidikan yang ada di Brazil, menurutunya pendidakan yang ada di Brazil hanya berkutat pada pendekatan ide-ide, bukan malah pertukaran ide-ide. Bukan merupakan debat dan diskusi tema melainkan pemberian pelajaran atau kuliah. Bukan berkerjasama dengan peserta didik melainkan bekerja sama atas murid atau sama halnya dengan memkasa peserta didik untuk mencerna seluruh materi yang disampaiakan oleh guru. “kelebihan dari Freire barangkali terletak pada kemampuannya untuk merakit gagasan-gagasa kependidikannya dalam satu kerangka teori yang baik. Akan tetapi yang belum ditemukan dalam gagasannya adalah jawaban dari pertanyan Freedom from What?, sedangkan pertanyan itu sendiri sudah terjawab yaitu terbebas dari budaya verbal yang serba naif dan membosankan , bebas dari buday otoriter yang mendikte dan memerintah”